Jumat, 20 April 2018

Impian Kembali Ke Kota Nol Derajat Bakal Jadi Nyata dengan JD Flight


Hijrahlah dan jangan takut dengan apa yang kau tinggalkan, karena kau akan mendapatkan penggantinya, bahkan lebih. – Imam Al Ghazali

Merantau adalah hal yang biasa. Namun, perjalananan pertamaku menyeberang pulau begitu membekas. Hampir tujuh tahun lalu berlalu ketika aku meninggalkan Bandara Supadio, Pontianak untuk kembali ke pulau asalku. Berat rasanya, walau bagi sebagian orang buncah ketika ditugaskan kembali ke Jawa.

Penggal kisahku di Borneo adalah seberkas cahaya. Aku menemukan makna keluarga dan arti kasih sayang sayang. Aku pun menyadari makna kebinekaan dan hidup sebagai minoritas di sini. Betapa malunya aku yang dulunya begitu fanatis dan membanggakan hidup sebagai mayoritas. Di sini, mereka yang awalnya aku anggap berbeda justru merangkul aku dengan tulus. Hingga berat hati untuk meninggalkan Tanah Dayak ini. Saat itu, aku pun bertekad akan kembali menjenguk keluarga baruku, rumahku di pulau yang lain.

Janji agar berhijrah itu nyata. Bahwa kita akan mendapatkan lebih banyak dari apa yang kita tinggalkan.

Namun, hingga saat ini aku belum bisa memenuhi janjiku karena satu dan lain hal. Jika, Tuhan berkehendak, september tahun ini, aku berencana ke sana. Kenapa aku memilih bulan september? Karena bungsu sudah siap naik pesawat yeee... Kemudian, kebetulan di bulan tersebut terdapat waktu kulminasi. Waktu dimana matahari tepat di atas garis nol derajat atau khatulistiwa. Garis yang membelah bumi menjadi dua bagian utara dan selatan. Sehingga, untuk sesaat kita pun hidup tanpa bayangan. Bersilaturahim sekaligus menyaksikan fenomena alam yang tidak setiap hari. Saat kulminasi antara tanggal 21-23 September biasanya juga Tugu Khatulistiwa akan ramai dengan berbagai perhelatan.


Karena dilewati khatulistiwa tersebut, Indonesia merupakan negara tropis. Kalimantan yang tersohor dengan julukan paru-paru dunia pun kaya akan hutan hujan tropis. Ciri khas yang dulu aku rasakan hujan sepanjang tahun lho. Pantas hutan di sini subur dan kaya walau tak banyak gunung berapi ya. Saking kerennya, tajuk pepohonan yang susul menyusul dengan kabutnya itu terekam terus dalam memoriku. Semoga, waktu ke sana aku bisa menunjukkan kepada Namiya dan Oziel hutan hujan tropis dan mengirup oksigen yang masih murni. Sebab, sewaktu dulu ke sana sudah banyak yang beralih fungsi menjadi perkebunan sawit.

Untuk menyambut waktu itu, aku sudah rajin-rajin cek tiket pesawat Jakarta-Pontianak akhir-akhir ini. Kalau langsung dari Bandung agak susah dan mahal. Aku harus pintar-pintar, sebab tak lagi sendiri tapi harus boyongan, suami dan dua krucil. Kalau tak jeli bisa-bisa keuangan langsung jebol untuk perjalanan ini dan pulang langsung gigit jari. Sekarang sudah kompetitif sekali agen-agen travel yang menawarkan tiket akomodasi dan transportasi. Banyak promo dan harga miring ditawarkan. Namun, sudah seharusnya kita cerdas memilah dan memilih. Perburuan tiket ini rasanya kok susah sekali menemukan yang pas sampai akhirnya melihat iklan JD Flight ini, coba yuk ah!

Hunting Tiket Pesawat di JD.ID Flight

JD.id bukannya itu toko online ya? Yang warna khasnya merah? Yang memiliki maskot kuda putih berkalung merah? Yang memiliki slogan “dijamin ori”?

Yup, itu yang aku maksud. Jadi JingDong yang merupakan situs e-commerce terbesar kedua di Asia Pasifik ini sekarang juga menyediakan jasa pemesanan tiket pesawat terbang lho. Nah, pejalan kalau pesan tiket pasti mau yang banyak promo menguntungkan kan? Karena jatuhnya jadi lebih murah. Kaya aku, kalau mau mudik cari tiketnya yang banyak diskon, murah tapi bukan murahan ya kan?

Kita buka website-nya atau pejalan bisa mengunduh aplikasinya. Langsung login jika sudah mempunyai akun, jika belum mendaftar dulu ya. Gampang, tinggal memasukkan nama akun yang akan digunakan, isi password dan konfirmasi password, lalu isi nomor handphone untuk konfirmasi jika itu memang benar kamu. Begitu menerima SMS Verifikasi, masukkan dan kirim. Sukses dech jadi member JD.id alias JDers.

Nah, bagi pengguna pertama, pejalan akan langsung mendapat suprise, kado untuk pengguna pertama. Silakan dibuka.

Berhubung, aku baru mau merencanakan perjalanan. Langsung ke menu JD Flight yang ada di bagian bawah. Klik, lalu akan segera muncul menu rute penerbangan. Setelah keluar, pencarian maskapai penerbangan. Hal yang aku pertama adalah sortir dari harga terendah, pejalan juga bisa sortir berdasarkan waktu lho. Jadi tinggal pilih berdasar harga dan waktu yang cocok, mungkin untuk menghindari macet atau selesai dari bisnis. Enak ya cara mudah pesan tiket pesawat.


Harga terendah sekitar Rp 500 ribuan untuk Jakarta-Pontianak. Untuk dua dewasa dan dua anak jatuhnya sekitar Rp 1,6 juta. Kalau PP 3 juta sekian. Hmmm... belum dipotong promo. Sampai akhir April ini ada promo TERBANGHEMAT senilai Rp 250 ribu dari JD Flight untuk minimum transaksi Rp 3 juta dan Rp 250 ribu dari bank yang bekerja sama dengan minimun transaksi sesuai kebijakan bank masing-masing. Totalnya Rp 500 ribu. Asyiknya, promo dari JD.id bisa digabung dengan promo bank. Mantap! Padahal awalnya aku menaksir untuk biaya tiket pp saja sekitar Rp 5 juta. Ternyata bisa jauh lebih hemat dengan JD Flight. Sehingga, bisa buat dana yang lain. Maklumlah duo bocil suka tiba-tiba minta ini itu dengan jurus andalan merengek dan terus merengek. Ohya tapi, harus cepat-cepat karena jika kuota habis tidak akan mendapat potongan harga.


Keuntungan menggunakan JD Flight:
  1. Simpel. Pejalan bisa mendapatkan tiket dengan harga dan jadwal terbaik
  2. Harga spesial. Sepertinya belum ada situs yang menggabungkan promo ya, tapi JD.id bisa lho. Double hemat kemanapun tujuannya.
  3. Pembayaran lengkap, aman, dan nyaman. Tersedia berbagai macam metode pembayaran sesuai kebutuhan dan layanan yang kita gunakan.
  4. Tersedia juga 0% cicilan. Layanan cicilan ini tersedia untuk jangka waktu 3 bulan, lagi-lagi kemanapun dan kapanpun tanpa pembatasan rute.
  5. Tiket Pesawat Murah Bikin Mimpi Liburan Jadi Kenyataan

My Trip Plan

Hunting tiketnya sudah. Sekarang merencanakan apa saja yang mau aku lakukan atau harus aku kunjungi di sana. Pastinya aku akan bersilaturahim di Landak, rumah orang tua angkatku. Memperkenalkan personil baru keluarga dan menyaksikan kulminasi di Khatulistiwa Park seperti yang sudah aku ceritakan. Namun, sekalian di Kalimantan Barat, aku ingin ke tempat-tempat yang waktu aku di sana tapi belum sempat aku kunjungi. Pasti juga menjadi hal-hal yang menyenangkan buat anak-anak, karena mereka bisa mengekplorasi dunia baru lagi.

  • Mempawah. Di sini ada pantai berpasir putih dan kawasan mangrove. Dulu sempat berencana ke sini tapi belum kesampaian.Waktu itu sih dibawain oleh-oleh pasir putih sama teman yang masih aku simpan hingga saat ini. Yup, karena aku ingin menapakkan kakiku sendiri ke sana. Bermain-main dan bersentuhan dengan pasir bersama keluarga. Merasakan sensasi air laut dari terusan selat karimata menembus pori-pori. Tak lupa mungkin berburu ikan gabus yang biasa hidup rawa-rawa bakau.
  • Singkawang. Kata teman, Singkawang merupakan Hongkong-nya Indonesia, penasaran banget. Kalau di Kota Pontianak saja, aku sudah bertemu banyak keturunan China, restoran China, dan penggunaan Bahasa Mandarin termasuk di angkot, mungkin kalau di Singkawang justru kami akan berasa jadi turis kali ya #NulisJDTuris. Selain itu, katanya anak yang banyak mendengar bahasa berbeda akan tumbuh menjadi anak cerdas. Semoga dengan mendengar cas cis cus langsung oleh penuturnya membuat kemampuan bahasa dan berpikir Namiya dan Oziel berkembang optimal ya.
  • Entikong. Merupakan bagian dari Kabupaten Sanggau yang merupakan perbatasan Indonesia-Malaysia. Pingin banget ke sini. Ada juga kawan perjalanan yang bekerja di sini sehingga bisa sekaligus temu kangen kan ya. Nah, kalau yang memotivasi aku ke sini adalah film Tanah Surga Katanya. Disitu diceritakan dilema orang perbatasan Indonesia dan Malaysia yang justru cenderung ke-Malaysiaan. Makanya, aku ingin melihat secara langsung. Lalu, walaupun Namiya dan Oziel masih balita setidaknya di perbatasan aku bisa menunjukkan dua bendera negara. Dan, memberitahu mereka kalau kita adalah orang Indonesia dengan bendera merah dan putih. Sebagai ibu, aku ingin menanamkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme sejak dini.
  • Destinasi tak terduga... Sering kan saat melakukan perjalanan tiba-tiba kita menemukan sesuatu yang menarik yang tanpa pikir bakal langsung kita kunjungi. Mumpung, benar gak?



Karena rencana perjalanan kami beberapa hari tentunya membutuhkan penginapan juga donk. JD.id makin lengkap nih. Ada JD Hotel juga lho. Saat cek hotel daerah Pontianak dan Singkawang pun ada dengan berbagai pilihan sesuai kantong. Promonya gak kalah menarik. Jadi, ibarat one stop shopping and service ya, belanja kebutuhan untuk perjalanannya, tiketnya, dan hotelnya di JD.id.

Jadi alasan kenapa memakai JD.id:
  1. Perlindungan konsumen. JD.id berkomitmen mengembalikan uang secara penuh jika barang yang diterima tidak sesuai deskripsi atau berkualitas buruk.
  2. Jaminan pengiriman. JD.id akan mengembalikan uang secara penuh jika barang tidak terkirim.
  3. Pembayaran aman. JD.id menghadirkan metode pembayaran yang aman dan bervariasi.
  4. Respon cepat. JD.id akan menjawab setiap pertanyaan akan dijawab dalam waktu 24 jam.
  5. Jaminan keaslian. JD.id menjamin produk yang dijual 100% asli bukan barang palsu. Pasti terngiang banget donk dengan iklan, Dijamin ORI sembari jari kelingking terkait.
  6. Belanja Tenang Tanpa Was-Was Takut Ditipu

Gimana, pejalan tertarik untuk menyaksikan langsung kulminasi. Hayuk, segera booking tiketnya di JD.id. Siapa tahu kita ketemu di sana^^

Artikel ini diikutsertakn dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Indonesia Corners dan JD.ID. artikel ditulis berdasarkan pengalaman dan opini pribadi.



Referensi:
Foto dokumen pribadi
Laman resmi https://jd.id, flight.jd.id, jd.id/hotel


2 komentar:

  1. Wah ternyata banyak juga ya destinasi wisata di Kalimantan. Jadi pengen liburan ke Kalimantan. Nice sharing kak dan salam kenal juga.

    BalasHapus
  2. Iya banyak cuma yang rada susah aksesnya. Makanya jarang terekspos menurutku.

    Salam kenal juga ya. Makasih sudah mampir :)

    BalasHapus

Kain “Jarik”, Gendongan Andalan Saat Walking

Sudah nyoba gendongan dari model kangguru, oshin, ini itu yg moderen pake ceklap ceklip pokoke wuakeh, tetep aja nggak ada yg bisa ng...